Skip to main content
BERITA

Pembukaan Kaltim Ethnic & Word Music Festival 2024

By Oktober 6, 2024No Comments

Balikpapan,  4 oktober 2024,  Panggung putih berbentuk setengah lingkaran di Pantai BSB, dengan bagian tengahnya terlihat LED yang disusun acak menayangkan video berisi informasi kegiatan yang diputar berulang. Di panggung, berderet alat musik dengan berbagai bentuk, jenis, dan asal. Di sisi kiri dan kanan panggung BSB, berbaris komunitas pelaku seni rupa yang bersiap untuk melakukan live painting sebagai respons terhadap peristiwa festival ini.

Kaltim Ethnic & World Music Festival 2024 dibuka dengan tarian dari Mawar Dance Company, Balikpapan,4 oktober 2024. Dua penari diangkat oleh kabel sling, berputar dan menjulang ke atas panggung. Sementara itu, empat penari lainnya bersiap di atas panggung. Mereka mengenakan kostum Dayak yang dimodifikasi. Di sebelah kiri panggung terdapat alat musik kenong. Para penari kemudian masing-masing mengambil satu kenong dan menjadikannya properti tari. Sesekali mereka mengangkatnya di atas kepala, berbaris, lalu memutar tangan secara bergantian untuk membentuk efek ombak hingga membentuk piramida sambil menjunjung kenong tinggi-tinggi. Koreografi ini menyesuaikan diri dengan nuansa musik di festival.

Direktur Festival, Amar Aprizal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini terselenggara berkat dukungan dan keterlibatan aktif para pelaku seni, khususnya musik di Kaltim. Para penampil didominasi kelompok musik dari Kaltim seperti Gong Agong dari Paser, Olah Gubang, Boyonesia, dan Tingkilan Trio Ndut dari Kutai Kartanegara, Nawasena dari Samarinda, serta Sape Lemanai dari Kutai Timur. Penampil delegasi nasional meliputi OneDo Art Community dari Polewali Mandar, Arca Tatasawara dari Malang, Sako Serikat dari Lampung, dan Sekala dari Bali. Sesuai dengan visi Kaltim Ethnic & World Music Festival sebagai etalase musik global, festival ini juga menghadirkan grup musik Nadi dari Singapura dan The Institute of Uzbek National Music Art. “Di festival ini kita akan melihat berbagai bentuk musik, mulai dari musik tradisional hingga karya terbaru,” ujar Amar, yang juga merupakan Direktur IWMS sekaligus penggagas festival ini.

Selanjutnya  sambutan kedua  oleh Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyatakan bahwa musik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku seni. “Dari festival ini, diharapkan akan tercipta ruang dialog antara pelaku seni dari Kaltim, nasional, dan grup musik global,” kata Ririn.

Kemudian dilanjutkan  sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Dra. Sri Wahyuni, MPP,  yang akan membuka Kaltim Ethnic & World Music Festival 2024, mengatakan bahwa pemerintah selalu terbuka pada kegiatan-kegiatan yang serupa dan berharap ke depan dapat menjangkau kota-kota lainnya di Kaltim. “Musik selalu menjadi teman dalam keseharian kita. Musik juga memperkuat atmosfer sebuah event, termasuk di playlist musik di gadget. Kegiatan ini akan menjadi ruang bagi masyarakat Kaltim untuk mengembangkan bauran musik tradisi dan kontemporer,” jelas Sri Wahyuni sesaat sebelum membuka festival ini. “Bagi Kaltim, musik menempati peringkat kedua subsektor ekonomi kreatif yang potensial untuk dikembangkan,” tambahnya.

Dihadiri  jajaran pemerintahan Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur, pembukaan festival ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kebudayaan Uzbekistan, Rektor The Institute of Uzbek National Music Art, serta Direktur Pariwisata, Kebudayaan, dan Ekraf Otorita IKN.

Kaltim Ethnic & World Music Festival 2024, diselenggarakan di panggung Pantai BSB secara gratis pada 4, 5, dan 6 Oktober 2024. Selain pertunjukan musik, festival ini juga menggelar kegiatan seperti talk show bertema industri musik tradisi dan workshop penciptaan musik berbasis tradisi yang menghadirkan Riduan, komposer dari Nadi Singapura.

Aristofani Fahmi,Penulis tentang Kebudayaan Indonesia World Music Serie

Leave a Reply

Close Menu