Tenggarong – Wakil Ketua Komisi X DPR RI berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia & Kelembagaan menggelar gerakan sadar wisata yang diikuti 50 orang influencer dan konten kreator di Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara pada sabtu (15/4/23)
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Prov. Kaltim yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hj. Dahlia, S.Pi., M.Si, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Ir. Martini Mohamad Paham, M.B.A, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, M.P.P.
Dalam sambutannya, Dahlia menyebutkan bahwa gerakan sadar wisata penting untuk digaungkan kepada masyarakat, khususnya kepada kaum generasi z agar menyadari bahwa terdapat banyak potensi wisata yang ada di daerahnya yang bisa dipromosikan.
“Media sosial dapat digunakan dalam komunikasi dan menyebarkan informasi, dan promosi. Kegiatan promosi pariwisata dapat dengan mudah dilakukan, terlebih generasi z lebih lihai menggunakan gadget dan media sosial.” Kata Dahlia.
Sementara itu, Martini memaparkan bahwa kegiatan Gerakan Sadar Wisata ini merupakan bentuk kolaborasi dari Kemenparekraf dan DPR RI yang peduli dengan pentingnya sadar wisata bagi generasi muda.
“Kami ingin para generasi muda menyadari bahwa disekitar mereka terdapat banyak tempat wisata yang dapat dipromosikan. Banyak destinasi wisata di Kalimantan Timur yang dapat di kunjungi namun ada beberapa destinasi wisata yang perlu dibangun sadar wisatanya. ” Ujar Martini.
Membuka secara resmi kegiatan, Hetifah mengatakan bahwa dengan hadirnya IKN (Ibu Kota Negara) Indonesia di Kalimantan Timur, tentu hal ini akan menyedot perhatian masyarakat lokal dan mancanegara. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal terutama pada sektor pariwisata melalui gerakan sadar wisata.
“Saat ini Kaltim mendapatkan perhatian tidak hanya ditingkat nasional tapi juga mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Potensi-potensi wisata yang ada di Kaltim perlu ditonjolkan dan dipromosikan. Maka dari itu perlu adanya keahlian, keterampilan, dan sertifikasi.” Ucap Hetifah.