Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, bersama Jafung Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Muda, dampingi Dewan Komisi 4 DPRD Prov. Kaltim, 16 Juli 2025 ke Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata , Angit Ding, SP bersama dengan Jafung Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Muda, Hj. Herlina Ekayanti, mendampingi kunjungan Dewan Komisi 4 DPRD Provinsi Kalimantan Timur, 16 Juli 2025 di Ruang Rapat Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Pada sambutannya pembukaan, H. M. Darlis Pattalongi, S. Hut, M. Si, M. H selaku Sekretaris Komisi IV menjelaskan secara singkat mengenai kunjungan kali ini.
”Kunjungan kami bermaksud berbagi informasi mengenai Pengembangan Pariwisata di Bandung Jawa Barat, yang dapat dijadikan bahan pembelajaran dan meniru praktik terbaik dari destinasi wisata yang ada di Jawa Barat untuk diterapkan di tempat kami. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik pariwisata di daerah Kalimantan Timur”, ujar Darlis.
Searah dengan Sekretaris Komisi IV, Dr. Sarkowi V. Zahry, S. Hut, SH, MH, MM, M. Si, M. Ling ya g juga merupakan Anggota Komisi IV menanyakan terkait kekuatan dari pariwisata Jabar yang paling utama berasal dari mana? ApakahKepemimpinan yang kuat, anggaran yang besar atau ada hal lain? Yang menunjang pengembangan destinasi pariwisata.
Sementara Angit menambahkan bahwa terkait PAD yang dikelola secara langsung oleh Dinas Pariwisata Jabar, seperti retribusi di daerah destinasi wisata dan bagai mana sistem yang di terapkan terkait penerimaan retribusi tersebut
Menanggapi hal tersebut Irma Yuliawantini, S. STP, M. A.P. selaku Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mengatakan bahwa kunci dan sumber kekuatan dari pengembangan destinasi pariwisata di Jawa Barat adalah Konektivitas dan Aksesibilitas yang sangat baik
“Karena percuma saja memiliki destinasi wisata yang bagus namun tidak memiliki konektivitas (transportasi maupun digital) yang cukup baik. Karena dengan konektivitas yang baik akan meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata, memperluas pasar, menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan dan tentunya menarik para investor untuk berinvestasi di Jabar”, ucap Irma.
Irma juga menambahkan, bahwa Kami memiliki 1.182 destinasi yang tersebar ke dalam 27 Kabupaten/ Kota, di mana antar daerah memiliki destinasi yang sangat sangat bervariatif. Hal ini yang mengakibatkan beragam pilihan dapat diperoleh oleh para wisatawan jika sedang berpelesir ke Jawa Barat, tambah Irma.
“Sedangkan terkait PAD, Jawa Barat sendiri masih mendapatkan perhitungan yang berasal dari usaha Makan Minum dan Akomodasi. Namun kami juga menjalin kerjasama dengan Jaswita yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak pada sektor jasa pariwisata yang sahamnya 100% milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat”, papar Irma.
Sebelum menutup diskusi, Irma berpesan kepada Komisi IV dan Dispar Kaltim untuk terus bergandeng tangan dengan Kabupaten/ Kota, mitra pariwisata karena Kerjasama antara provinsi, Kbupaten/Kota dan mitra pariwisata dapat mempercepat pencapaian target pembangunan yang sudah ditetapkan, terutama dalam menghadapi tantangan bersama, seperti pengelolaan sumber daya alam, penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik.
Selain itu, kerjasama ini juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran. Daerah yang memiliki keterbatasan dana dapat berbagi sumber daya dengan daerah lainnya, baik dalam hal pendanaan, teknologi, maupun keahlian tenaga kerja, guna menyelesaikan proyek yang memiliki dampak luas bagi masyarakat.