Skip to main content
BERITA

KUNJUNGAN KERJA KE KALTIM, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP SAMBANGI DESA PELA

Kamis (3/7/2025), Dalam rangka Kunjungan kerja ke Kalimantan Timur (Kaltim), Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, sambangi Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menteri Lingkungan Hidup bersama Gubernur Kaltim, Rudy Masud, beserta Sekretaris Daerah Kaltim tiba di Desa Pela disambut oleh Bupati Kutai Kartanegara, Perwakilan Bank BI dan BPD KaltimTara, Kepala Desa Pela dan Instansi Vertikal Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Bukan tanpa alasan kunjungan kali jatuh kepada Desa Pela, selain bagian dari peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Hari Lingkungan Hidup, dan menjelang Hari Danau Dunia 2025. Deas Pela dipilih kerena satu-satunya desa di Kalimantan Timur yang berhasil masuk dalam nominasi “Best Tourism Village” oleh UN Tourism (Organisasi Pariwisata Dunia PBB) bersama dengan dua Desa Lainnya mewakili Indonesia.

Desa Pela merupakan 50 besar DWI dan Juara 3 Kategori Kelembagaan, Juara 1 Tematik Lingkungan dari Kementerian Desa PDTT, Mendapatkan Kalpataru 2024 Kategori Penyelamat dari LHK RI, Juara 1 Lomba Desa Wobderful Indonesia Impact dari Kemenparekraf RI, Juara 5 Lomba Desa Wisata Nusatantara 2024 dari Kemendes, Pelopor Desa Wisata Inspiratif dari Kemendes PDTT RI Tahun 2024 dan Desa Pela terpilih sebagai emmberof The Best Tourism Village Upgrade Programme 2023 dari UNWTO, Ujar dr. Aulia Rahman Basri selaku Bupati Kutai Kartanegara

Hanif dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati, termasuk Pesut Mahakam.

“Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, perlu memperhatikan dan melestarikan keragaman hayati yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat. Kita menghadapi ancaman serius terhadap keberlanjutan konservasi spesies dan genetik yang ada di dalamnya,” Ujar Hanif,

Pelestarian Pesut Mahakam ini menyangkut ketahanan ekosistem dan masa depan masyarakat lokal, yang hidup berdampingan dengan sungai.

Untuk menjaga keberlangsungan lumba-lumba air tawar ini, Hanif meminta Gubernur dan Bupati Kukar untuk berkolaborasi dan merumuskan langkah konkret, dalam upaya menyelamatkan dan menjaga popuasi Pesut Mahakam di provinsi Kaltim dari kepunahan yang mana menurut sambutan Pak Gub tadi, kini populasi pesut Mahakam tercatat hanya tersisa 62 ekor di Kaltim.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Ririn Sari Dewi di sela kunjungan mengatakan bahwa sesuai dengan instruksi Pak Menteri LH, Dinas Pariwisata bersama stakeholder kepariwisataan yakni Pokdarwis siap turut menjaga keberlangsungan ekosistem pesut.

“Kini bukan sekadar mengejar target kuantitas kunjungan wisatawan, namun kita perlu menekankan pentingnya mengejar kualitas kunjungan pariwisata dan tata kelola destinasi yang berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan kenyamanan dari wisatawan yang berkunjung dan area ekosistem destinasi wisata”, Kata Ririn.

Leave a Reply

Close Menu