SOSIALISASI SADAR WISATA 5.0 PADA SAPTA PESONA “DESA WISATA TANGGUH SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT”
BALIKPAPAN 22 Meoi 2024, Dalam rangka meningkatkan peran serta dan kesadaran pelaku usaha pariwisata dalam pengembangan sektor pariwisata dan daya tarik wisata melalui sapta pesona, Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur melalui Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata melaksanakan kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 Pada Sapta Pesona dengan tema “Desa Wisata Tangguh Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat”.
.
Hj.Dahlia, S.Pi,M. Si selaku Plt. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata melaporkan kegiatan pada hari ini diikuti oleh 30 terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berada di Kota Balikpapan dan menghadirkan empat Narasumber yakni M.Fauzan Noor, SE. Par, M.Par, MMTHRL, selaku Akademisi dari Polnes, Ir. Hj.Hidayanti Darma, MP, dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, Noor Irsyad, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan, Lucky Ketua Pokdarwis Mentari Kutai Kartanegara.
.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi, S.IP, M. Si dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi kegiatan pada pagi ini mengungkapkan bahwa Trend pariwisata di Kaltim semakin tumbuh karena kebutuhan masyarakat terhadap wisata yang makin meningkat serta penetapan IKN di kaltim merupakan peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi sektor pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat pelaku usaha pariwisata dan pokdarwis.
.
Pengembangan pariwisata perlu dikelola dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan daya saing, memberikan perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan kesejahteraan masyarakat lokal di destinasi wisata dan tentunya harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun swasta.
.
Ririn juga menambahkan perlunya dilaksanakan sosialisasi ini sebagai upaya menambah wawasan dan pengetahuan para pelaku usaha pariwisata.
.
“Sadar wisata 5.0 merupakan konsep pemberdayaan masyarakat setempat secara inklusif dan kreatif dalam pembangunan pariwisata melalui nilai-nilai kehidupan lokal, sapta pesona, pelayanan prima, penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Dan Environment) dan manajemen konflik”, tambahnya.
.
Diharapkan, outcome dalam kegiatan ini, masyarakat yang sadar wisata 5.0, selain sebagai tuan rumah yang baik, juga menjadi penggerak dan pelaku aktif pengembangan pariwisata di desanya sehingga dapat memperoleh manfaat sosial ekonomi dari kegiatan kepariwisataan, tutup Ririn.