BALIKPAPAN – Selasa (05/09) bertempat di Grand Jatra Hotel, Sekretaris Dinas Pariwisata Prov. Kaltim, H. M. Irvan Rivai, S.Sos., mewakili Kepala Dinas membuka secara resmi Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif.
Dihadiri lebih kurang 50 peserta dari berbagai subsektor: kriya, wastra, fesyen, fotografi, kuliner, seni pertunjukan, dan musik, Hj. Dahlia, S.Pi., M.Si pada laporan panitia kegiatan menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan yaitu mengembangkan akses pelaku ekonomi kreatif daerah terhadap ekosistem ekonomi kreatif.
“Sekaligus sebagai ruang pemahaman mengenai ekosistem ekonomi kreatif serta hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya memberi nilai tambah pada produk sehingga berdaya saing tinggi,” ungkap Kepala Bidang SDM Pariwisata dan Ekraf Dispar Prov. Kaltim lebih lanjut.
Saat masa pandemi Covid-19 pariwisata mengalami penurunan, tetapi ekonomi kreatif justru melonjak. Pertumbuhan ekonomi kreatif kian menjamur. Benar memang ekonomi kreatif dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara luas dan berkelanjutan karena mampu mendobrak batas geografis, gender, ras, dan strata ekonomi. Ekraf menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Dalam perkembangan ekonomi kreatif di Kaltim,” ujar Irvan dalam sambutannya, “sesuai hasil data kami pada tahun 2022, ada tiga subsektor unggulan, yaitu kriya, fesyen/ wastra, dan kuliner. Dan tiga subsektor potensial: seni pertunjukan, musik, dan film.”
Irvan berharap dari kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini akan dapat menciptakan ide-ide kreatif lainnya serta inovasi-inovasi yang berkualitas, yang berdaya saing, dengan menggali potensi daerah sebagai ciri khas daerah tersebut. “Dan semoga Bapak dan Ibu bisa menjadi motivator bagi pelaku usaha yang lain, yang ke depannya akan mendorong nilai perekonomian di Kaltim,” pungkas Irvan di akhir sambutan.
